Penyakit ginjal kronis atau disingkat PGK adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak sekali diderita oleh banyak orang secara global. Apabila sudah sampai tahap akhir, maka penderita serungkali berujung pada cuci darah atau hemodialisa.
Penyebab yang paling umum dari adanya penyakit ginjal ini yaitu diabetes dan hipertensi yang timbul dari gaya hidup yang malas bergerak, dan juga perubahan dalam diet atau kebiasaan pola makan yang salah dan bertambahnya usia.
Saat seseorang mengalami gagal ginjal, organ ginjal berhenti berfungsi secara normal sehingga yang terjadi adalah cairan ataupun kotoran mulai menumpuk di dalam tubuh. Pasien dengan penyakit gagal ginjal ini memiliki dua pilihan yakni transplantasi ginjal atau hemodialisa.
Dikarenakan ketersediaan organ ginjal untuk transplantasi sangat kurang, biasanya penderita gagal ginjal memilih perawatan hemodialisa.
Perawatan hemodialisa ini berfungsi mengambil alih tugas ginjal untuk membuang kelebihan cairan. Ginjal juga berfungsi untuk menyaring produk limbah dari darah, mengatur tekanan darah, keseimbangan elektrolit, dan produksi sel darah merah dalam tubuh, “Oleh karena itu perawatan homedialisa yang tepat dan berkualitas tinggi sangatlah penting untuk kelangsungan kesehatan penderita gagal ginjal”, terang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr Ginova Nainggolan SpPD-KGH.
Pada saat pasien menjalankan hemodialisa atau cuci darah, pasien membutuhkan air yang benar-benar  higienis dan tentunya bersih. Pada sebuah proses perawatan cuci darah atau hemodialisa, air merupakan faktor utama dan dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Oleh sebab itu kualitas air menjadi sangat penting. Maka perlu dipasitkan air yang digunakan berkualitas baik bebas dari kuman, bakteri maupun bahan-bahan kimia lainnya. Pasien gagal ginjal dengan masalah kesehatan tambahan seperti diabetes, hipertensi atau penyakit kardiovaskular sangat rentan terhadap kualitas air yang buruk.